Diduga Kepala Desa Serbananti Darmentua Sinaga ada melakukan mark-up untuk korupsi Dana Desa TA.2024.

 

Sebagai kontrol sosial kami wajib mencurigai adanya korupsi kepala desa Serbananti Darmentua Sinaga di tahun anggaran 2023. rasa ingin tahu dan curiga terhadap pengguna anggaran merupakan kewajiban kami dalam menjalankan investigasi di desa Serbananti.

Ketika dikonfirmasi kepala desa tidak berada di tempat dan diwakili oleh sekdesnya (10/12/2024). kedatangan kami awalnya untuk melihat tingkat kepatuhan desa serbananti terhadap undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang informasi publik tapi pada kenyataannya APBDes TA.2023 sudah tidak ada lagi, yang ada hanya APBDes TA.2024, itupun tidak terpasang di tempat terbuka untuk umum.

"Dalam kesempatan itu sekdes mengatakan, APBDes tahun anggaran 2023 sudah ditutup dan diarsipkan, sementara untuk tahun 2024 kepala desa kami fokus  membangun objek wisata dengan membangun rabat beton menuju lokasi tersebut".

Pembangunan rabat beton itu menelan biaya 300-an juta rupiah dengan volume panjang 300 meter, artinya biaya pembuatan rabat beton tersebut satu juta rupiah per meternya.

Memang masyarakat merasa senang dibangunnya infrastruktur jalan rabat beton menuju sungai, karena akses yang memudahkan mereka juga dalam mengangkut hasil ladangnya, akan tetapi mereka tidak memahami seberapa banyak kah keuntungan kepala desa dari uang rakyat yang digunakan dalam pembangunan pembuatan rabat beton yang berdalihkan objek wisata tersebut.

Demikian pula pekerjaan yang berdalihkan ketahanan pangan senilai 69 jutaan rupiah, yang menurut sekretaris desa digunakan untuk pembuatan kandang ayam dengan sejumlah ayam yang dipelihara sekitar 25 ekor untuk tahap awal, katanya

Untuk anggaran tahun 2024 semuanya sudah kami laksanakan dan sudah selesai, ucap sekretaris desa.

Dari kacamata kami selaku kontrol sosial rasanya masih ada kejanggalan-kejanggalan yang harus di audit oleh tim penyidik kejaksaan guna lebih efektif dan lebih selektif lagi.