Breaking News

79 Tahun Indonesia MERDEKA

79 Tahun Indonesia MERDEKA
JAYA TERUS INDONESIA KU!!!

Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Budaya Mark-up Terlihat Jelas Pada APBDes Desa Gunung Para, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Sergai

Responsive Ad Here

 


Rasanya terlihat jelas budaya Mark-up kepala desa, jika dilihat dari APBDes yang terpasang di depan kantor kepala Desa Gunung Para Kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai.


Menurut pantauan awak media swara semesta telah terjadi penggelembungan biaya pada kegiatan sosialisasi stunting sebesar Rp 35.000.000,- dan biaya posyandu lansia sebesar Rp 30.299.000, kemudian biaya wi-fi yang cukup besar setiap tahunnya mencapai Rp 15.000.000,- begitu juga yang lainnya.


Benar, kalau di Desa Gunung Para disinyalir adanya penggelembungan biaya atau yang disebut Mark-up menuju korupsi, kata Boy Lubis (26/2/2024).


Rasanya mustahil jika biaya sosialisasi stunting menelan biaya 35 jutaan rupiah, kata Boy Lubis



Apalagi biaya wi-fi yang mencapai Rp 15.000.000,- setiap tahunnya ditambah dengan biaya posyandu lansia sebesar Rp 30.299.000,- menunjukkan adanya mark-up yang mengarah korupsi di desa tersebut, jelasnya.


Untuk memperkuat asumsi dari pantauan tersebut, kami dari media swara semesta mencoba konfirmasi dengan kepala desa Gunung Para, namun yang bersangkutan tidak ada di tempat atau tidak berada di kantor desa, dan menurut keterangan perangkat desa yang ada di sana kalau kepala desa berada di Sei Rampah (26/2).


Sebenarnya bukan rahasia umum lagi, kalau kepala desa Gunung Para tidak berada di kantor desa, karena yang bersangkutan sebagai karyawan kebun Gunung Para juga, sehingga menyulitkan bagi kami sebagai kontrol sosial untuk menemuinya.


Menurut kami tidak pantas seorang karyawan menjabat dua fungsi, apalagi sebagai fungsi pejabat publik yang melayani masyarakat, karena hal ini dapat menyulitkan kebebasan berpikir dalam berekspresi, tutup Boy Lubis 


0 Comments