Breaking News

79 Tahun Indonesia MERDEKA

79 Tahun Indonesia MERDEKA
JAYA TERUS INDONESIA KU!!!

Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Sepanjang Tahun 2023, BMKG Wilayah I Catat 2000 Gempa Terjadi di Aceh dan Sumut

Responsive Ad Here

 


MEDAN - Balai Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I mencatat sebanyak 2000 gempa telah terjadi sepanjang tahun 2023 di daerah Aceh dan Sumatera Utara per Kamis, 28 Desember 2023. 

BMKG Wilayah I menangkap kejadian gempa ini melalui sistem monitoring 24 jam dengan mengandalkan sebaran sensor gempa bumi di daratan Sumatra. 

Seismologist BMKG Wilayah I, Muhammad Hanif Zarkasi mengatakan kejadian gempa wilayah Utara Sumatera menjadi tanggung jawab Pusat Gempa Regional (PGR) I. 

Dikutip dari Tribun-medan.com "Hanif menjelaskan bahwa dari total 2000 kejadian gempa tersebut, sekitar 56 kejadian gempa dirasakan. 

"Hal ini menjadi suatu perhatian khusus bagi kami untuk lebih lagi memahami proses tektonik dan seismisitas di wilayah Aceh dan Sumut," ucapnya melalui keterangan tertulis, Kamis (28/12/2023).

Ketua tim seismologist BMKG Wilayah I, Chichi Nurhafizah menjelaskan aktivitas gempa yang dianalisis terjadi dari dua sumber utama yaitu zona subduksi dan megathrust di Samudra Hindia dan patahan aktif di Sumatera.

"Zona aktif subduksi Sumatra dibentuk oleh pergerakan lempeng tektonik dari Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia dengan kecepatan 5 - 6 cm/tahun akibat densitas yang lebih besar," katanya.

Penunjaman tersebut, ujar Chichi, menyebabkan palung Samudra Hindia dan beberapa pulau di depan Sumatra serta patahan Sumatra yang cenderung bergerak menganan dan beberapa kejadian gempa dan tsunami.

"Patahan Sumatra sendiri bergerak 1 - 2 cm/tahun, walaupun lebih kecil tapi efek kerusakannya lebih besar karena dekat dengan pemukiman, seperti gempa Tarutung 2022 M 6.2 dan Pidie Jaya di 2017 dengan M 6.7," tambah Chichi.

Secara terpisah, Kepala BBMKG Wilayah I, Hendro Nugroho menjabarkan aktivitas gempa bumi secara statistik yaitu gempa dengan magnitudo (M) 1-2 berjumlah 327 kejadian, M 2-3 jumlah 1170 kejadian, M 3-4 jumlah 404 kejadian, M 4-5 jumlah 83 kejaidan, M 5-6 jumlah 12 kejadian dan M > 6 sebanyak 2 kejadian.

Selain itu, total gempa kedalaman dibawah 50 km sebanyak 1665 kejadian, 50 - 100 km sebanyak 150 kejadian, 100 - 250 km sebanyak 184 kejadian dan > 250 km sebanyak 1 kejadian. 

"Dari sebaran gempa bumi dapat kita lihat beberapa klaster yang signifikan seperti di Lhoksumawe yang terjadi di awal Januari, di Singkil dengan M 6.2 , di sebelah tenggara Nias," ujar Hendro. 

Hendro juga menambahkan bahwa klaster gempa tersebut patut diwaspadai dan dipelajari lebih lanjut. Secara tektonik, wilayah Aceh Tengah paling tinggi seismisitas yang dipengaruhi oleh aktivitas sesar geser Aceh Tengah dan Tripa yang sangat aktif. 

Sedangkan di Sumatera Utara, wilayah Tarutung paling banyak terjadi gempa bumi yang diperngaruhi oleh aktivitas dari sesar Toru.

0 Comments