Like Dong
Berita Populer
BMKG Sumut Pastikan Longsor dan Banjir Bandang di Humbahas Bukan Likuifaksi
MEDAN- Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I atau Sumatera Utara menyatakan banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Humbahas bukan likuifaksi tanah.
Hal ini dipastikan oleh Lewi Ristiyono, Koordinator Geofisika BBMKG Wilayah I, yang telah menganalisis peristiwa tersebut.
Kata Lewi, likuifaksi tanah atau pencairan tanah disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan besar.
Sehingga, akibat getaran gempa membuat air dalam tanah menyatu dengan material dan membuat tanah menjadi lunak, lalu melunakkan apa yang ada di atasnya.
Namun, apa yang terjadi di Humbahas tidak ada gempa bumi.
"Berdasarkan monitoring gempabumi, pada saat itu tidak ada gempa yang dirasakan gempa besar sehingga likuifaksi tanah tidak mungkin terjadi.
Karena syarat likuifaksi karena gempa yang besar dirasakan,"kata Koordinator Geofisika BBMKG Wilayah I, Lewi Ristiyono, Selasa (5/12/2023).
Lewi mencontohkan likuifaksi di Palu, Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 silam yang menelan ribuan korban jiwa.
Dikutip dari Tribun-medan.com "Pencairan tanah yang melumatkan pemukiman dan ribuan orang itu terjadi akibat gempa bumi berkekuatan tinggi terlebih dahulu.
Akibat gempa menimbulkan gelombang dan permukaan air bercampur dengan material tanah."
Diberitakan sebelumnya, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor menyatakan penyebab longsor dan banjir di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja diduga akibat likuifaksi.
Namun dia belum dapat memastikan pasti penyebab karena perlu penelitian lebih lanjut.
Informasi terbaru, setidaknya 10 orang masih dinyatakan hilang akibat longsor bebatuan besar dan banjir di Desa tersebut.
Sementara dua orang ditemukan meninggal dunia tak jauh dari lokasi kejadian.
"Sebelum diteliti lebih lanjut. Diperkirakan bencana ini disebabkan likuifaksi tanah,"kata Dosmar, Sabtu (2/12/2023).
0 Comments