Like Dong
Berita Populer
Sambil Menangis, Guru SMPN 15 Medan Beberkan Sikap Kepsek, Ngaku Diintimidasi dan Gaji Tak Dibayar
MEDAN - Sejumlah guru bertatus aparatur sipil negara (ASN) di SMPN 15 Medan mengaku kerap mendapat intimidasi dari kepala sekolah bernama Tiurmaida Situmeang.
Hal itu terungkap saat Tribun Medan mewawancarai sejumlah guru di sekolah yang berlokasi di Jalan Syahruddin, Kecamatan Medan Amplas itu pada Sabtu (16/9/2023).
Salah satu guru mata pelajaran IPS, Poni JF Matulesi mengaku sering mendapat intimidasi sejak Tiurmaida Situmeang menjabat sebagai Kepala SMPN 15 Medan.
Dikutip dari Tribun-medan.com Berdasarkan pengakuan Poni, bukan hanya dirinya saja, hampir seluruh guru di SMPN 15 Medan juga sering mendapat intimidasi dari kepala sekolah tersebut.
Kepsek itu baru pindah di bulan Maret. Tapi dia sering melontarkan kata kasar dan mengintimidasi kami. Misalnya ada beberapa kegiatan rapat. Dia selalu mengeluarkan kata kata kasar. Dia bilang guru-guru dan siswa di sini merupakan buangan," ucap Poni menirukan ucapan Tiurmida Situmeang.
Bahkan, kata Poni, Tiurmaida Situmeang sering melontarkan kata-kata yang tidak pantas. Padahal statusnya adalah kepala sekolah di SMPN 15 Medan.
"Pernah juga pada saat usai penerimaan murid baru, kami dikumpulkan. Tiba-tiba dia (Kepsek) ngomong, guru ini bodoh-bodoh. Kalau nilai siswa mu rendah berarti gurunya yang bodoh," paparnya.
Poni pun membeberkan awal mula permasalahan Tiurmida Situmeang dengan para guru di SMPN 15 Medan.
Bermula saat beberapa guru menghadap ke Dinas Pendidikan (Disdik) Medan.
Jadi permasalahan itu awal mulanya, dia (Kepsek) bilang kalau kalian ga suka dengan aturan saya silahkan ajukan surat pindah ke dinas. Dari sana, karena kami sudah tidak kuat makanya menghadap lah kami ke dinas," ucapnya.
Diakui Poni, tujuan dirinya menghadap ke Disdik Medan karena ingin meminta surat pindah mengajar.
"Tapi saya menghadap ke dinas karena arahan dan perkataan ibu (Kepsek) itu. Karena saya sendiri sudah tidak tahan dengan sikapnya," ucapnya.
Setelah itu, guru-guru yang menghadap ke Disdik Medan langsung mendapat surat peringatan dari kepala sekolah.
Sejak sejak saat itu, kata Poni, siapapun guru-guru yang mendekati mereka akan mendapatkan surat teguran juga.
0 Comments