Like Dong
Berita Populer
Plt Bupati Langkat Tahu Hutan Mangrove Dirusak, Tapi Selama Ini Malah Diam-diam Saja
MEDAN- Plt Bupati Langkat, Syah Afandin atau Ondim selama ini tahu ada pengerusakan hutan mangrove secara massif di wilayah kerjanya.
Namun, Ondim malah diam-diam saja tidak bertindak.
Ondim baru kalang kabut ketika Polda Sumut menggerebek pabrik pengolahan arang di Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Dikutip dari Tribun-medan.com saat penggerebekan, Kapolda Sumut, Irjen Agung Setya Imam Effendi turun langsung ke lapangan.
Di sana, Imam menangkap penebang pohon mangrove dan pemilik gudang pengolahan arang.
Ketika paparan berlangsung, Syah Afandin atau Ondim cuma mengucap terima kasih pada Kapolda Sumut.
Terima kasih setinggi-tingginya kepada bapak Kapolda dalam penanggulangan pengerusakan mangrove," kata Ondim, Senin (31/7/2023).
Ondim mengaku, dia tahu hutan mangrove dirusak sejak pandemi Covid -19 tahun 2021 lalu.
Sebelum itu, kata dia, ada bantuan perawatan hutan mangrove dari pemerintah pusat dan daerah.
Sejak bantuan berhenti diberikan, terjadi perambahan besar-besaran yang dilakukan oleh masyarakat.
"Sebelum covid itu, dari badan kementerian kehutanan kan ada biaya untuk perawatan, tapi ketika Covid ini berhenti. Sehingga ini terbebas, kalau dulu itu ada biaya untuk perawatan, kemudian ada yang langsung turun kemari dari kehutanan bekerja sama dengan Bappedes melihat bagaimana konservasi," kata Ondim.
Karena sekarang sudah ditindak oleh Polda Sumut, Ondim pun mengaku akan meminta semua kepala desa untuk melapor ke polisi, jika ada temuan perambahan hutan mangrove lagi di Kabupaten Langkat.
"Berharap tindakan yang dilakukan pak Kapolda ini harus sampai ke akar-akarnya. Penampungnya harus diberantas habis. Kalau enggak ada yang nampung, kan mereka enggak tahu mau jual kemana," ucapnya.
Dalam kasus ini, ada 700 hektare dari luas 1.200 hektare lahan hutan mangrove di Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Berandan Barat, Kabupaten Langkat yang rusak parah.
0 Comments