Like Dong
Berita Populer
Penunjukan Budi Arie Jadi Menkominfo Dinilai Isyarat Jokowi Dukung Prabowo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Ketum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, menjadi Menteri Kominfo. Apakah penunjukan Budi ini mengisyaratkan Jokowi mendukung Prabowo Subianto sebagai capres 2024?
Direktur Eksekutif IndoStrategic Ahmad Khoirul Umam menilai keputusan Jokowi itu ada kaitannya dengan arah dukungan terhadap capres 2024.
"Mencermati hasil reshuffle ini, artinya secara resmi Jokowi memotong 1 jatah Menteri dari NasDem. Ini merupakan sanksi politik sekaligus konsekuensi dari perjuangan NasDem dalam memperjuangkan narasi perubahan dan mencapreskan Anies Baswedan," kata Umam dalam keterangannya, Selasa (18/7/2023).
Umam menilai Jokowi memberikan porsi besar kepada kelompok relawannya atas penunjukan Budi tersebut. Padahal, menurutnya, Projo sendiri sempat dituding PDIP sebagai 'hanya sempalan kecil' dari jaringan relawan Jokowi yang tidak terdaftar sebagai bagian dari relawan pemenangan bacapres PDIP Ganjar Pranowo.
"Bahkan, belakangan ini Projo sendiri sering menunjukkan kedekatannya dengan capres Partai Gerindra Prabowo Subianto," ucapnya.
Umam merujuk pada hasil Musra yang menempatkan Prabowo sebagai capres pilihan pertama dengan perolehan angka 20%, disusul Ganjar 19%, dan Airlangga Hartarto 12,5%. Berkaitan dengan itu, Umam menilai Jokowi memberikan kekuasaan besar kepada relawannya yang kini terlihat merapat ke Prabowo.
"Hal ini seolah semakin menegaskan bahwa preferensi politik Jokowi memang lebih mengarah kepada Prabowo Subianto, ketimbang rekan separtainya Ganjar Pranowo," ujarnya.
Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina ini menilai posisi Budi di pos kementerian bidang teknologi informatika strategis untuk menertibkan ruang siber sehingga dapat mengoptimalkan narasi pro-pemerintah.
"Keuntungan 'tambahan' dengan menjadikan Ketum Projo sebagai Menkominfo selain untuk mengakomodir relawan dan memperkuat sinyal dukungan ke Prabowo, peran Menkominfo juga sangat penting untuk menertibkan cyber space Indonesia. Sehingga orkestrasi isu dan narasi pro-pemerintah bisa dioptimalkan," ujarnya.
"Dan langkah mengeliminasi serangan-serangan rival politik bisa diefektifkan jelang Pemilu 2024, sehingga 'stabilitas' tetap terjaga sesuai dengan selera kekuasaan yang ada," imbuhnya.
Umam lalu menyinggung Menteri BUMN Erick Thohir yang menurutnya tak terlepas dari susunan reshuffle kabinet ini. Dia menyebutkan beberapa nama yang terlibat dalam reshuffle ini memiliki kedekatan dengan Erick.
"Di sisi lain, sepertinya ada juga 'jejak bayangan' Erick Tohir di balik pengambilan keputusan dan penempatan sejumlah nama-nama tokoh dalam reshuffle kali ini. Wamen BUMN Pahala Mansury yang kini digeser ke posisi Wamenlu, lalu ditariknya Dubes AS Rosan sebagai Wamen BUMN, serta akan ditempatkannya Wisnutama sebagai Dubes AS, merupakan tiga nama yang memiliki simpul kedekatan dengan Erick Thohir," katanya.
"Bisa jadi, pengambilan keputusan reshuffle nama-nama tersebut berasal dari saran masukan dan pertimbangan Erick Thohir yang disampaikan kepada Presiden Jokowi. Bisa jadi Erick berusaha menempatkan orang-orang dekatnya di simpul-simpul kekuasaan yang bisa menyukseskan agenda kepentingan politiknya di 2024 mendatang, mulai dari rekonsolidasi logistik hingga penggalangan dukungan lingkungan internasional strategis," lanjutnya.
Apabila nama-nama itu betul didasarkan masukan Erick, Umam menilai dukungan Jokowi cukup kuat kepada duet Prabowo dan Erick di Pilpres 2024.
"Jika benar penempatan nama-nama itu atas masukan Erick, maka bisa tergambarkan bahwa dukungan politik Jokowi lebih menguat pada agenda pencapresan Prabowo dan Erick Thohir sebagai cawapresnya, daripada menyukseskan pencapresan Ganjar Pranowo sendiri," imbuhnya.
Budi Arie sebelumnya menjabat Wamendes-PDTT kini menjadi Menkominfo. Pelantikan digelar di Istana Merdeka, Jakarta Pusat
0 Comments