Breaking News

79 Tahun Indonesia MERDEKA

79 Tahun Indonesia MERDEKA
JAYA TERUS INDONESIA KU!!!

Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Tragedi 16 Juni 2017 "Begitu Kejamnya Proses Hukum yang Menjebloskan Junaidi Dibalik Jeruji Besi".!!, Inilah Kisahnya!!

Responsive Ad Here

SWARA SEMESTA (26/03)
Assalamualaikum...wr...wb...
Saya yg bernama junaidi.
Sengan ini menyatakan tentang kasus pembunuhan istri saya yg sangat saya cintai dan saya sayanggi.
Saya akan ceritakan semua nya sebagai berikut.
THN 2012. Saya menikah dengan masdiana binti hasan basri.

Kebetulan saya pun karyawan PT socfindo sebagai krani penerima buah sawit.
Jadi saya pun bisa menyelesai kan kuliah istri saya yg masih 2 tahun lagi.
Selesai kuliah istri saya pun mengajar si SMP Negeri 7 Darul Makmur Nagan Raya.

Di tahun 2015.
Adek sepupu saya, M Daot ditangkap polisi karna mencuri buah sawit PT. Socfindo Dan dia pun ditahan di kapolsek

Gak lama ditahan dia pun bebas. Saya pikir dia sudah benar benar bebas. Karna pihak  PT. Socfindo mau mencari atau menerima karyawan  baru, maka saya tawarkanlah M. Daot agar ikut serta dalam lamaran kerja,  dia pun ikut berkerja.

 Setelah lama berkerja. Tibalah waktu nya PT. Socfindo memintak surat dan berkas lamaran kerja M. Daot.

Tapi surat lamaran M. Daot ditolak oleh PT. Socfindo Karna yang bersangkutan masih berurusan dengan hukum. Dan M Daot pun ditahan lagi, dan langsung kekapolres.

Ketika M. Daot sampai di LP. M daot sempat menelpon keluarga nya. Dan mengabari kalou keluarga harus memintak maaf sama pengurus PT. Socfindo.

Karna saya sebagai karyawan disana, maka orang tua M. Daot andal kan saya yg didepan. Tapi setelah bolak balik tapi kami gak bisa menjumpai pengurus PT socfindo.

Selanjutnya M. Daot pun sampai lah kesidang. Tetapj ketika M. Daot mau sidang. Istri dan mamak m daot mau pinjam uang sama saya. Tapi saya katakan saya harus bicarakan dengan istri saya dirumah.

Ketika saya tanya sama istri saya... dia gak setuju. Karna m daot dan istri nya sombong dan angkuh.
Dan istri saya pun tak setuju kalou saya pinjamkan uang untk keluarga M. Daot.

Agar istri M. Daot gak jadi pinjam uang sama saya.
Tersiratlah di pikiran saya untuk merayu istri M. Daot, agar istri nya gak jadi pinjam uang sama saya. Saya hanya SMS istri M. Daot saja.

Ketika M. Daot bebas, saat itu abangnya yang bernama  Khaidir pun mau menikah dan ketika selesai menikah, istri  M. Daot langsung menjumpai istri saya dan menceritakan semua SMS saya yg saya kirim sama istri M. Daot.
Rupa nya apa apa yg saya SMS ke istri M Daot  semua nya dikasih tau, termasuk sama M. Daot ketika masih di LP.

 Rupa nya M Daot  ketika bebas ada niat mau memukul saya, tapi di gagalkan sama mamak (orang tuanya), karna abg nya M Daot mau menikah, dan M Daot pun ada niat mau permalukan istri saya dirumah sekolah.

Karna M Daot mau permalukan istri saya di rumah sekolah, maka saya datangi M Daot serta istrinya dan mamaknya di rumah M Daot untuk mintak maaf.

Tapi saya gak dimaafkan sama M Daot sampai dia mati. Dan saya dilarang pergi kerumah mamaknya.

Sejak itu saya selalu berhati hati. Dan kami pun putus hubungan dengan M Daot dan mamaknya.

 Karna mamak M Daot mempermalukan saya dan istri saya dikampung dengan bermacam macam cerita yang mereka ceritakan sama orang kampung, yang intinya saya dan istri saya malu.

Itulah yang memutuskan kami buat rumah di kampung mertua dan beli tanah dikampung mertua saya, dan tanahpun selesai kami bayar.

Tragedi 16 Juni 2017
Jam 6 30 kami apel pagi yg dipimpin pak asisten dan mandor 1. Lalu jam 7 saya keliling perumahan PT. Socfindo untuk mencari karyawan yang bagian muat buah sawit. 

Jam 7 30 saya sampai dikantor.
Karna saya lihat karyawan sudah ramai dilapangan. Saya taruh cacatan karyawan muat buah di meja pak bantacut.

Saya pun pulang kerumah untuk mengambil gancu dan  dokumen tanda trima buah.

 Sampai dirumah. Saya lihat pintu rumah masih dikunci dari dalam.
Lalu saya ketuk pintu 3x sambil bilang dek dek dek. Tapi gakda jawaban. Lalu saya kesamping menuju belakang rumah. 

Sampai di belakang. Ada jalan  dibelakang rumah saya. 
Saya lihat 2 orang boncengan sedang memutar kepala honda terburu buru.

Karna pintu dapur rumah masih trbuka. Saya pun gak peduli sama mereka. Lalu saya pun masuk kerumah

Saya lihat istri saya di kamar mandu gakda. Lalu saya masuk ke kamar.
Ketika saya hidupkan lampu kamar.....
Saya lihat istri saya tergeletak di lantai muka nya tertutup dengan kain dan istri saya terlanjang tampa busana.

Saya lihat lemari baju berantakan. Lalu saya angkat kain yg menutupi muka nya. Saya lihat darah dimulut yg bekas luka sudah kering darah nya. Lalu saya pegang hidung nya. Tapi istri saya gak bernapas lagi. Lalu saya pegang perut nya juga gakda respon apa apa. Lalu saya cari BH dan celana dalam nya.

Lalu saya pakai kan dan saya selimuti saya angkat istri saya ke atas tempat tidur

Lalu saya kerumah tetangga saya ningsih. Ketika saya tanya kata nya dia gak tau. Karna dia puasa habis sahur dia tidur kata nya.

Lalu saya telpon pak karullah dan mandor 1. Untuk memberi kabar kalou istri saya dirampok dan istri saya pun meningal.

Gak lama sampai lah pak kapolres dan wartawan lalu saya pun menjelaskan kalou yg hilang cuman hp oppo vivo dan asus. Dilemari sudah saya periksa tapi mas yg saya beli untuk istri saya belum saya temukan.

Ketika saya cari lagi barulah ketemu mas istri saya yg disimpan dalam lipatan mukna.

Gak lama abg nya M Daot yang benama Khaidir pun tiba.
Dan bertanya sama saya.
Bang. Apakah bang kardi sudah dikabari bang. Saya bilang belum abg gakda no hp nya.
Lalu kaidir pun memberi nya.
Ketika saya tlpn no nya gak aktif. Lalu kaidir pun memberika sekali lagi. Ketika saya masih mengetik nomornya. Pak polisi langsung mengambil hp saya.

Gak lama celana baju. Kolor semua yg saya pakai di ambil semua
Dan saya pun dibawa kekapolsek. Setelah dimintai keterangan saya pun mintak ijin pulang. Tapi saya tidak di ijin kan sama pak kapolsek. Lalu saya pun marah marah sama pak kapolsek. Karna saya mau lihat istri saya yg terakhir kali.

Lalu pak kapolsek  mengijinkan tapi saya dikawal ketat sampai istri saya dikebumikan malam itu  juga.

Besok nya saya dibawa lagi kekapolsek dan dimintai ketrtangan sama angota kapolda, dan angota kapolda pun bilang mereka mencurigai saya sebagai pelaku nya. 

Malam ke 3 istri saya.
Saya di ijinkan pulang dari kapolsek dan sayapun sempat kan pulang kerumah mertua saya.

Malam ke 5 nya pun saya diijinkan pulang. Tapi kami kendurikan dirumah ibu saya  dengan kenĸurikan ke anak yatim dan kami buka puasa bersama dirumah.

Lalu saya pun ijin sama abang saya. Kalou saya harus kekapolsek lagi.
Tapi abang saya bilang sembentar lagi.
Lalu saya pun menjawab. Disiplin itu lebih bagus bang. Lalu abang saya pun mengijikan saya kekapolsek.

Gak lama di kapolsek saya dsuruh masuk kemobil. Dan gak lama di mobil saya disuruh masuk kekamar yg ada dikapolsek. 

Setelah lama di kamar.
Saya dijemput sama angota kapolda dan saya lansung dipukul dikepala.dan tangan saya langsung diborgol kebelakang. Sambil berjalan saya dipukuli.

Sampai dibelakang. Saya didekat kan dengan seorang yg terbaring karna sedang dipukuli.
Lalu mereka bertanya sama saya.
"Kamu kenal dia", Saya menjawab tidak.
"Dia M.Daot. Apa kamu kenal",  Saya bilang kenal  dia adek sepupu saya.
Lalu M Daot pum langsung bersumpah sumpah.

Kata nya saya lah yg menyuruh M Daot untuk membunuh istri saya dengan saya janjikan uang 5jt

Dan 2 hari sebelum kejadian saya ada menelpon M Daot.
Lalu saya bilang tidak pak saya gak punya no hp nya. Lalu M Daot pun bilang. Pencuri kalou mengaku ya penuh penjara pak.

Lalu kaki saya diborgol. Mata saya ditutup.
Celana dan baju saya dibuka semua. Muka saya ditutup pakai kain lap dimulut saya disiram air.

Pahak saya dipukul dengan bambu pecah.
Perut saya diijak ijak. Kepala saya dipukul. Pokok nya saya gak bisa apa apa. Sementara M Daot trus bersumpah sumpah, dikemaluan saya dikasih api rokok.dan pahak saya dibakar dengan api rokok hinga mati api nya.

Saya harus menuruti apa mau mereka.
Karna gak tahan lagi saya akui semuanya.

Lalu saya ditelungkup kan. Dan betis sebelah kiri saya ditembak.
Besok nya sampai saya dikapolres. Saya dipaksa juga mengatakan iya.

Kalou gak saya akan digantungkan kepala kebawah dan akan disirami dengan air taik. Lalu saya pun menurut saja untuk bilang iya.

Malam yg ke 2 nya M. Daot datang dengan berkas yg sudah dibuat sama M Daot,  saya cuman dibilang sebagai motif pembunuhan karena saya berniat membunuh istri karna istri gak mau beli mobil.

Gak lama kami diproses dan . Saya ditahan bersebelahan dengan M. Daot 

Dan saya langsung bertanya sama M Daot. "Kenapa dia kejam sekali. Istri saya dibunuh saya dipitnah pula. Dan saya tanya cincin yg hilang dimana M Daot bilang bukan dia pelaku nya. Dia hanya masuk kerumah saya karna dia perlu uang 3 jt untuk menebus honda nya yg digadaikan" jawab M. Daot.

Junaidi bersedia memaparkan segala yang dialaminya dalam proses hukum yg menimpa perjalanan hidupnya dan berharap keadilan kepada semua pihak termasuk kepada capres 01 yang saat ini berkuasa maupun kepada capres 02, yang manakah diantara mereka yang tergerak hatinya untuk keluhan ini.

0 Comments