Breaking News

79 Tahun Indonesia MERDEKA

79 Tahun Indonesia MERDEKA
JAYA TERUS INDONESIA KU!!!

Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Jika Lupa Campur Tangan Allah : " Setelah Pilpres 2019, Indonesia Bakal Menemui Kegagalan Besar"

Responsive Ad Here

Jakarta (19/01)
Dalam memimpin bangsa, presiden Jokowi hampir benar. Dia menghadirkan negara, untuk menyelesaikan masalah kronis di berbagai bidang. Satu kekurangan, Jokowi memandang persoalan bangsa dari prespektif bumi, mengabaikan kekuatan langit.
Empat tahun lebih presiden Jokowi berkuasa, sementara dia tidak memahami sejarah seperti yang termuat di dalam Pembukaan UUD 1945, terutama Paragraf 3.

"Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya," ini fakta sejarah yang tidak dipahami dengan baik oleh Jokowi.


Substansi alinea tiga menunjuk secara nyata, bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia tidak lepas dari campur tangan langit. Perjalanan selanjutnya, mulai dari hari pertama merdeka hingga debat Capres dan Cawapres 17 Januari  2019, campur tangan langit terus berlansung, sementara Jokowi, apalagi Prabowo Subianto, tidak menyadarinya.

Indikator ketidaksadaran itu sangat jelas. Jokowi dan Prabowo Subianto tidak memiliki kesadaran menghadirkan Pemilik Langit (Tuhan) di dalam rencana kebijakan ketika dia diberi mandat memimpin bangsa untuk lima tahun ke depan.

Mereka berdua (Jokowi-Prabowo) mengkonsep pemberantasan korupsi secara parsial. Jokowi nengandalkan transparansi rekeuitmen, Prabowo memilih menaikkan gaji aparat penegak hukum, yang di dalam dua pilihan itu tidak ada jaminan bahwa pejabat akan berhenti melakukan korupsi.

Jokowi dan Prabowo Subianto tidak mimiliki gagasan menghadirkan Tuhan ke dalam dirinya, termasuk ke dalam diri seluruh pejabat negara. Padahal sesungguhnya Tuhan sangat dekat  dan tidak pernah mangkir dalam memberikan petunjuk teknis ihwal pemberantasan korupsi.

Tingkat kedekatan Tuhan dengan manusia tidak pula dipahami oleh kedua calon pemimpin bangsa yang sedang beradu gagasan di panggung politik super brutal dan kering.

"Dan sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia, dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya, daripada urat lehernya," kata Allah SWT di dalam Al-Qaf 16.

Memberantas korupsi tidak bisa dilakukan oleh siapa pun, kecuali  ada campur tangan dari langit. Manusia, menurut Gus Miftah, ora iso opo-opo. Tetapi Gusti Allah kuwi opo-opo iso.

Pilpres 2019, siapapun yang keluar sebagai pemenang, tanpa melibatkan kekuatan langit dipastikan bakal menemui kegagalan besar.  Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, hanya indah sebagai sila ke lima. (Kom)

0 Comments