Like Dong
Berita Populer
16 Dokter Tangani Operasi Wanita Berat 220 Kg
Responsive Ad Here
Jakarta (13/01)
Sebanyak 16 dokter dari berbagai ilmu kesehatan yang berasal dari Provinsi Kalimantan Tengah dan Bali, rencananya akan dikerahkan untuk mengoperasi Titi Wati, perempuan tergemuk di provinsi berjulukan Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila.
"Dari 16 dokter yang dilibatkan nantinya itu enam orang dari Kota Bali, sedangkan sisanya dari RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Tim untuk mengoperasi telah dibentuk," kata Wakil Direktur RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Theodorus Sapta Atmadja, Sabtu 12 Januari 2019.
Meski telah terbentuk tim, namun sampai sekarang ini belum diketahui kapan operasi perempuan dengan berat 220 kilogram.
Perempuan yang memiliki satu orang anak putri itu pada pukul 11.00 WIB menjalani pemeriksaan di ruang Instalasi Radiologi yang ada di rumah sakit. Selain melakukan penimbangan, tim dokter juga melakukan uji spidometri untuk melihat kapasitas jantung, torax foto, dan USG. "Semua proses pemeriksaan pada hari ini sangat berjalan baik, termasuk melakukan penimbangan dengan melepas tandu dan lain sebagainya, setelah kami timbang berat ibu Titi 220 kilogram," kata Thoe.
Dijelaskan Thoe, setelah menjalani proses tersebut tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat ini yang bersangkutan akan segera menjalani proses operasi. Kondisi Titi Wati diketahui terus membaik bahkan semangat dia untuk menjalani proses operasi juga ada dan merasa tidak takut.
"Sebanyak enam orang tim dokter yang dari Bali apabila semuanya sudah siap, mereka akan langsung datang dan siap untuk melakukan pembedahan atau operasi mengenai permasalahan yang dialami perempuan berumur 37 tahun itu," katanya.
Kemudian tim dokter yang menangani perempuan yang kini viral di media sosial serta televisi nasional tersebut, akan ditangani oleh dokter yang memiliki keahlian dari berbagai bidang. Hal tersebut guna mengantisipasi terjadinya komplikasi serta lain sebagainya yang akan terjadi pada pasien.
Yanto kakak kandung Titi Wati mengatakan pihak keluarga sempat sepakat tidak mau melakukan operasi yang ditawarkan oleh pihak rumah sakit yang dibiayai oleh pemerintah di daerah itu. "Takutnya setelah operasi tersebut ada terjadi hal-hal lainnya, makanya sempat keluarga sempat tidak mau menerima tawaran itu," kata Yanto.
Tags
Responsive Ad Here
0 Comments