Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Presiden Jokowi : BMKG Beli Alat Deteksi Bencana, "TERNYATA Sudah Diajukan BMKG sejak Januari 2018 TAPI Dicoret"

Responsive Ad Here

Jakarta(26/12)
Pasca tsunami yang melanda
Selat Sunda yang menewaskan ratusan orang,
Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin
(24/12/2018), memerintahkan Badan Metereologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk membeli
alat pendeteksi dini gelombang tsunanmi. Hal itu ia
sampaikan saat meninjau daerah terdampak
tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten.

NAMUN ternyata, BMKG sudah mengajukan
penganggaran untuk pengadaan alat deteksi
bencana tapi malah dicoret karena dianggap bukan
kebutuhan strategis pemerintah.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG
Rahmat Triyono belum merinci penganggaran alat
deteksi apa yang sempat dicoret itu. Pengajuan alat
pendeteksi bencana itu sudah diajukan BMKG pada
Januari 2018.

"Biasanya terkendala di pembahasan kalau enggak
strategis ya dicoret. Dengan ada instruksi Presiden
maka lembaga yang terkait penganggaran bisa
kawal juga, katanya (25/12).

Walau sudah ada instruksi Presiden, ia menilai
penganggaran alat deteksi dini tak bisa secepatnya
direalisasi. Sebab ada mekanisme yang haus dilalui
dari mulai perencanaan, pembahasan penganggaran
dan pembelian.

"Masalahnya penganggaran tidak serta merta BMKG
usulkan anggaran. Tentu harus lalui dewan,
Kemenkeu, Bappenas dikaji. Itu prosesnya bersama,"
keluhnya.

Apalagi anggaran untuk tahun 2019 sudah disetujui
pada tahun ini. Menurut prediksinya, instruksi
Presiden mempercepat pengadaan alat deteksi dini
baru terealisasi minimal tahun 2020. Situasi bisa
berubah, kata dia, bila presiden melakukan
intervensi.

"Ini perlu kerja luar biasa. 2019 sudah diketok tahun
ini. Minimal 2020 (beli banyak alat deteksi dini).
Kecuali ada instruksi Presiden pasti ada mekanisme
untuk bisa cairkan uangnya. Kalau saat ini belum
masuk di 2019," jelasnya.

la menyayangkan lambatnya pemerintah merespon
permintaan alat deteksi dini jenis bencana gempa
dan tsunami dari usulan BMKG. Padahal Indonesia
berada di zona rawan banyak bencana. Kehadiran
alat deteksi dini juga berdampak pada mitigasi
bencana yang akan mengurangi korban.

"Karena bencana sudah mengerikan tahun ini
banyak sekali. Kalau pengawasan BMKG terbatas ya
kemungkinan besar korban bencana masih banyak
tahun depan,' ungkapnya.

0 Comments