Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

1.500 Warga Pulau Sabesi Di Evakuasi Karena Takut Dengar Gemuruh Gunung Anak Krakatau

Responsive Ad Here

Lampung Selatan (26/12)
SEBANYAK 1.500 warga Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, dievakuasi ke Lapangan Tenis Indoor Kalianda, Rabu (26/12).
Warga diangkut menggunakan 4 kapal motor (KM), yaitu KM Jembio, KM Trisula, KM Sabuk Nusantara, dan KM Jatra. Evakuasi dilakukan sejak Selasa (25/12) atau hari ke-3 pascatsunami.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Sulistyaningsih mengatakan evakuasi dilakukan menyusul banyaknya laporan warga Sebesi yang ketakutan mendengar gemuruh aktifitas Gunung Anak Krakatau.
"Banyak warga yang menghubungi Polda meminta segera dievakuasi. Pascatsunami, suara gemuruh yang mereka dengar membuat khawatir," kata Sulis di lokasi evakuasi, Rabu (26/12).

Menurut Sulis, 1.500 warga yang dievakuasi adalah warga yang tinggal di dekat Gunung Anak Krakatau. Sementara itu, masih ada sekitar 1.000 warga Pulau Sebesi yang menetap karena tinggal di wilayah yang dinilai cukup aman.
"Masih ada di sana, sebagian tinggal di wilayah aman, sebagian lagi memilih tetap di sana karena menjaga aset, rumah, harta benda," papar Sulis.
Kepala RT 14 Dusun Segenom Pulau Sebesi, Tata Wijaya, mengaku takut jika harus tetap tinggal di pulau. Pasalnya setelah tsunami melanda, suara gemuruh terus mencekam dan langit di Sebesi gelap tak nampak matahari.
"Gemuruh petir ada tiap malam, terus kita belum pernah liat matahari, gelap, itu yang bikin takut. Kalau logistik, makanan, kita dapat," ujar Tata.
Menurut Tata, ada sekitar 340 warga Dusun Segenom RT 14 yang ikut dievakuasi hari ini. Sebagian warga pun ada yang memilih tetap tinggal di rumah.
"Masih ada 5% mungkin yang tersisa," pungkasnya.

0 Comments